Kebun Durian Antap Sari adalah sebuah Kebun buah-buahan yang terletak didesa Rajawetan, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Luas lahan keseluruhan yang dimiliki oleh Kebun Antap Sari adalah sekitar 6 (enam) hektar terbagi menjadi beberapa blok terpisah. Selain lahan milik sendiri, Kebun Antap Sari juga menggarap lahan milik pamong desa (bengkok) dengan sistem sewa tanah. Luasnya sekitar 7 (tujuh) hektar. Tanaman yang dibudidayakan di Kebun Antap Sari adalah Durian, Jeruk, Cengkeh dan tanaman lainnya.
Pada awalnya lahan ini hanya ditumbuhi semak belukar yang tumbuh dengan liar dan beberpa tanaman cengkeh, bambu dan kelapa yang tumbuh subur meski terkesan tidak terurus. Lahan yang jauh dari pemukiman penduduk dan dikelilingi bukit, sawah dan Kebun, terlihat asri dan cocok untuk dijadikan Kebun berbasis agrowisata. Perlu kesabaran dan keuletan serta modal yang besar untuk mengubah lahan belukar menjadi Kebun buah yang produktif.
Bulan November tahun 1994 dibuka lahan seluas 6 (enam) hektar untuk ditanam durian unggul. Dengan jarak tanam 10 meter x 10 meter, berhasil menanam sebanyak 600 (Enam ratus) batang bibit durian unggul dari berbagai jenis, diantaranya; Sunan, Petruk, Sithokong, Monthong, Sukun dan Kani. Namun dalam perkembangannya beberapa dari jenis tersebut tidak mampu hidup baik dilahan dengan ketinggian lebih kurang 400 dpl. Sehingga terjadi penjarangan dan hingga saat ini tinggal 400 batang pohon. Kebanyakan dari jenis Sitokong.
Nama Kebun Antap Sari berasal dari nama sungai yang mengalir pada sekitar lahan, dimana terdapat sungai Antap yang mengaliri lahan persawahan dibawah bukit.
Sampai dengan tahun ini (2006) tanaman durian di Kebun Antap Sari telah mengalami enam kali panen. Panen pertama tidak begitu banyak menghasilkan buah. Pada panen kedua tahun 2001 bulan Februari dihasilkan sebanyak lebih kurang 1500 butir buah durian dengan bobot antara satu hingga lima kilogram atau rata-rata 3 kg per butir.
Pada sekitar bulan September 1998, Kebun Antap Sari melirik lahan bengkok Kepala Desa dan perangkat desa Rajawetan yang tidak dimanfaatkan secara optimal untuk digunakan sebagai Kebun buah Jeruk Siam. Jumlah tanaman pada awalnya adalah sekitar 5000 batang tanaman Jeruk Siam dengan luas lahan 10 hektar. Namun pada perkembangannya berkurang menjadi 4800 batang pohon. Maka total tanaman jeruk yang dimiliki 6000 batang tanaman dengan luas lahan 12 hektar (ditambah lahan 2 hektar yang dimiliki untuk ditanam jeruk). Panen perdana dilakukan pada akhir bulan Juli 2003 hingga akhir September 2003. Hasilnya mencapai 80 ton buah jeruk segar.
Akan tetapi seiring dengan pertumbuhan tanaman yang kian membesar, ditambah dengan biaya perawatan yang juga semakin tidak sedikit, sementara dari tanaman tersebut belum bisa menghasilkan pemasukan yang seimbang, maka pemilik Kebun mengalami kesulitan dana. Sehingga untuk sementara ini, pemilik Kebun hanya melakukan perawatan yang penting-penting saja seperti penyemprotan hama dan penyakit atau pemupukan bagi tanaman yang kritis. Sedangkan usaha untuk membersihkan lahan dari rumput dan tanaman perdu lainnya sementara diabaikan.
Karena sejak awal didirikannya Kebun ini menginginkan dibentuk seperti agrowisata, dimana konsumen dapat membeli buah langsung di kebun atau memetiknya langsung dari pohonnya. Selain dapat menikmati buah langsung dari pohonnya juga dapat menikmati panorama alam yang indah disekitar Kebun. Sehingga Kebun dapat menjadi wisata alam yang indah dan memuaskan bagi konsumen.
Pada awalnya lahan ini hanya ditumbuhi semak belukar yang tumbuh dengan liar dan beberpa tanaman cengkeh, bambu dan kelapa yang tumbuh subur meski terkesan tidak terurus. Lahan yang jauh dari pemukiman penduduk dan dikelilingi bukit, sawah dan Kebun, terlihat asri dan cocok untuk dijadikan Kebun berbasis agrowisata. Perlu kesabaran dan keuletan serta modal yang besar untuk mengubah lahan belukar menjadi Kebun buah yang produktif.
Bulan November tahun 1994 dibuka lahan seluas 6 (enam) hektar untuk ditanam durian unggul. Dengan jarak tanam 10 meter x 10 meter, berhasil menanam sebanyak 600 (Enam ratus) batang bibit durian unggul dari berbagai jenis, diantaranya; Sunan, Petruk, Sithokong, Monthong, Sukun dan Kani. Namun dalam perkembangannya beberapa dari jenis tersebut tidak mampu hidup baik dilahan dengan ketinggian lebih kurang 400 dpl. Sehingga terjadi penjarangan dan hingga saat ini tinggal 400 batang pohon. Kebanyakan dari jenis Sitokong.
Nama Kebun Antap Sari berasal dari nama sungai yang mengalir pada sekitar lahan, dimana terdapat sungai Antap yang mengaliri lahan persawahan dibawah bukit.
Sampai dengan tahun ini (2006) tanaman durian di Kebun Antap Sari telah mengalami enam kali panen. Panen pertama tidak begitu banyak menghasilkan buah. Pada panen kedua tahun 2001 bulan Februari dihasilkan sebanyak lebih kurang 1500 butir buah durian dengan bobot antara satu hingga lima kilogram atau rata-rata 3 kg per butir.
Pada sekitar bulan September 1998, Kebun Antap Sari melirik lahan bengkok Kepala Desa dan perangkat desa Rajawetan yang tidak dimanfaatkan secara optimal untuk digunakan sebagai Kebun buah Jeruk Siam. Jumlah tanaman pada awalnya adalah sekitar 5000 batang tanaman Jeruk Siam dengan luas lahan 10 hektar. Namun pada perkembangannya berkurang menjadi 4800 batang pohon. Maka total tanaman jeruk yang dimiliki 6000 batang tanaman dengan luas lahan 12 hektar (ditambah lahan 2 hektar yang dimiliki untuk ditanam jeruk). Panen perdana dilakukan pada akhir bulan Juli 2003 hingga akhir September 2003. Hasilnya mencapai 80 ton buah jeruk segar.
Akan tetapi seiring dengan pertumbuhan tanaman yang kian membesar, ditambah dengan biaya perawatan yang juga semakin tidak sedikit, sementara dari tanaman tersebut belum bisa menghasilkan pemasukan yang seimbang, maka pemilik Kebun mengalami kesulitan dana. Sehingga untuk sementara ini, pemilik Kebun hanya melakukan perawatan yang penting-penting saja seperti penyemprotan hama dan penyakit atau pemupukan bagi tanaman yang kritis. Sedangkan usaha untuk membersihkan lahan dari rumput dan tanaman perdu lainnya sementara diabaikan.
Karena sejak awal didirikannya Kebun ini menginginkan dibentuk seperti agrowisata, dimana konsumen dapat membeli buah langsung di kebun atau memetiknya langsung dari pohonnya. Selain dapat menikmati buah langsung dari pohonnya juga dapat menikmati panorama alam yang indah disekitar Kebun. Sehingga Kebun dapat menjadi wisata alam yang indah dan memuaskan bagi konsumen.
Lokasi yang berada dekat pinggir jalan membuat Kebun mudah dijangkau dengan transportasi. Tahun depan Kebun ini akan membangun anjungan atau tempat istirahat untuk konsumen agar dapat menikmati buah dan panorama alam.
BIDANG KEGIATAN
Kebun Antap Sari bergerak pada bidang pertanian yang berbasis agribinis yang dilelola oleh seorang wiraswasta. Agrowisata ini mengolala Kebun buah, yang meliputi jeruk manis, dan yang utama adalah buah durian. Jeruk manis yang ditanam di Kebun Antap Sari yaitu jenis siam, sedangkan jenis durian yang dibudidayakan adalah jenis Sitokong, Sunan, Kani, Petruk dan Monthong.
Selain buah Kebun ini juga menanam cengkeh, dan pada Kebun durian juga diberi tanaman sela yaitu tanaman panili, jeruk lemon, jeruk purut dan pisang. Sebagai tanaman sela, jeruk lemon dapat menghasilkan buah yang lebat seperti tanaman monokultur dan juga tanaman lemon disini mengalami pembuahan setiap waktu. Tanaman pisang disini juga berguna sebagai naungan pada tanaman durian dan tanaman buah komersil guna menopang biaya pemeliharaan kebun durian selama belum berbuah.
Selain buah, Antap Sari juga melakukan pengadaan bibit untuk tanaman durian baik untuk Kebun sendiri dan untuk komersil. Bibit yang diperoleh dengan cara sambung dari batang tanaman yang sehat dan baik. Kemudian bibit ini dimasukan dalam polibag untuk dirawat sampai tiba saatnya untuk ditanam.
Disamping Produksi buah kebun durian antap sari juga menyediakan tempat untuk menikmati lezatnya buah durian yang manis dan wangi disamping dapat menikmati lezatnya buah dapat melihat pemndangan jauh ke depan yang tampak bentangan sawah nan hijau . disamping ruangan untuk makan juga di sediakan musolla kemudian naik melalui tangga kita dapat melihat bibit hasil okulasi dan pohon-pohon unggulan yang di kembangkan diantaranya adalah durian Monthong, jambu Citra Thailand, jambu Jamaika, sirkaya sedikit biji, jambu sukun, kelengkeng Diamond River dan kelengkeng Itoh.
Selain buah Kebun ini juga menanam cengkeh, dan pada Kebun durian juga diberi tanaman sela yaitu tanaman panili, jeruk lemon, jeruk purut dan pisang. Sebagai tanaman sela, jeruk lemon dapat menghasilkan buah yang lebat seperti tanaman monokultur dan juga tanaman lemon disini mengalami pembuahan setiap waktu. Tanaman pisang disini juga berguna sebagai naungan pada tanaman durian dan tanaman buah komersil guna menopang biaya pemeliharaan kebun durian selama belum berbuah.
Selain buah, Antap Sari juga melakukan pengadaan bibit untuk tanaman durian baik untuk Kebun sendiri dan untuk komersil. Bibit yang diperoleh dengan cara sambung dari batang tanaman yang sehat dan baik. Kemudian bibit ini dimasukan dalam polibag untuk dirawat sampai tiba saatnya untuk ditanam.
Disamping Produksi buah kebun durian antap sari juga menyediakan tempat untuk menikmati lezatnya buah durian yang manis dan wangi disamping dapat menikmati lezatnya buah dapat melihat pemndangan jauh ke depan yang tampak bentangan sawah nan hijau . disamping ruangan untuk makan juga di sediakan musolla kemudian naik melalui tangga kita dapat melihat bibit hasil okulasi dan pohon-pohon unggulan yang di kembangkan diantaranya adalah durian Monthong, jambu Citra Thailand, jambu Jamaika, sirkaya sedikit biji, jambu sukun, kelengkeng Diamond River dan kelengkeng Itoh.
wah biru juga langitnya
BalasHapusmantap kan
BalasHapusKeren om.. Nanti saya mampir
BalasHapus